ZIARAH SKATEBOARDING - EPS 04 COMMUNITY CENTER OHIO





 

Sorry, ini Bukan Tips Mengajukan Proposal Skatepark! Tapi Pentingnya Community Center di Ohio.

 

Perjalanan kali ini agak selow.
 
Karena satu dan lain hal, kali ini saya tak bisa bepergian terlalu jauh. Padahal cuaca sudah enak. Hawa semakin hangat, bulan Juni hingga Agustus adalah bulan libur penuh tanpa jeda. 3 bulan non-stop. Biasanya orang sini banyak melakukan trip, bersantai, melepas stress ke alam, juga saling kunjung sanak saudara. Ga beda jauh lah ama liburan Idul Fitri di Indonesia.

Suatu waktu, saat saya sedang dalam perjalanan dari kota Nashville, Tennesse kembali ke Athens, Ohio saya singgah di kota Lexington, negara bagian Kentucky. Saya random aja belok ke exit terdekat karena mau makan bekal dan cari tempat pipis, ternyata saya malah nemu sebuah Community Center yang lumayan memberi inspirasi untuk episode ini.
Zul

 

 

Pada kesempatan ini saya berkeliling sekitar, mengunjungi 2 lokasi skatepark lokal dengan jarak tak lebih dari 30 menit. Ga ikonik-ikonik amat. Skatepark biasa, jarang muncul di video dan ga ada cerita unik di baliknya. Tapi mumpung disini, biasanya direnungkan dikit pasti ada pelajaran yang bisa dipetik.






Athens Skatepark.

Ini kota kecil, tipikal college town kalau di US. Susah cari perbandingannya di Indonesia. Mungkin seperti kota Depok dengan UI-nya, atau Jatinangor dengan Unpad. Kalau libur musim panas seperti sekarang ini, suasana tenang dan sepi. Mahasiswa kabur cari libur.

Saya baru aja pindah rumah, yang ini lebih dekat dengan akses publik, ada perpustakaan, taman, jalur sepeda dan yang pasti skatepark. Lewat jalur sepeda, 5 menit  sudah sampai skatepark.







Athens skatepark dibangun tahun 2003, kalau dilihat dari desainnya agak sedikit kuno. Mungkin dibangun saat era skate transisi masih lumayan berjaya. Transisi-nya legok meyakinkan, ujungnya tegak lurus vertikal tak kenal ampun. Ga banyak course untuk street skating-nya. Sejauh ini saya tinggal disini, ukuran-ukuran alatnya sangat intimidatif. Suka bikin kaki ngewel, ngeri karena tingginya.

Legak - legok




Hebatnya skatepark Athens ini mungkin karena punya fitur full pipe. Full beton, dengan beberapa hiasan bekas sticker slap-nya. Keren. Tapi ya itu tadi intimidatif. Ternyata di Amerika tidak banyak skatepark dengan fitur full-pipe, dan skatepark ini termasuk yang terbesar kedua seantero Ohio. Tahun 2014, Birdhouse tim pernah singgah di sini, search aja di YouTube. Ada footage Tony Hawk dan Jaws skating disini. Pak Tony Hawk ternyata juga sempat menyumbang dana untuk renovasi park ini di tahun 2008.

Full pipe dan Vertical wall


Ini kali ketiga saya berkunjung kesini, kaki masih saja ngewel. Selain porsi skatepark yang terlalu besar, beton disini cengkramannya bikin kaki luluh. Atau mungkin juga karena frekuensi bermain skate saya sudah agak jarang, akhirnya saya nongkrong saja bersama 2 skater lokal Athens. Gosip-gosip seputar skate ternyata selalu menarik dimanapun kalian berada.





Gloutser Skatepark.

Saat ngobrol bersama 2 skater lokal Athens, mereka bilang kalau ada satu skatepark lebih kecil sekitar jarak 25 menit dari Athens. Mereka bilang ada di Gloutser, saat saya search di Google Maps tidak ada skatepark dengan nama tersebut. Ternyata ini adalah kota yang lebih kecil. Si salah satu skater lokal bahkan sampai bilang “Gatau juga kenapa ada skatepark di sana, padahal daerah miskin banget”.

Sore selanjutnya saya tancap gas aja ke kota tersebut, penasaran. Perjalanan 25 minutes melewati beberapa kota kecil dan kampung-kampung lokal Appalachia. Memang benar kata si skater di Athens, dalam perjalanannya saya melihat beberapa potret kekumuhan dan kondisi miskin ala Amerika. Rumah penuh rongsok dan bangkai mobil. Setelah sampai disana ternyata digerbang masuk kota tersebut ada satu publik park. Fasilitasnya lumayan lengkap, berbagai macam court dan taman ramah anak ada disitu.

Tapi skatepark sepi, tak ada sejengkal skater pun main disitu.



Lumayan juga saya pikir, memang porsinya lebih nyantai dan bisa dicerna dengan kemampuan skater Asia pas-pasan pencinta box and rail seperti saya ini. Ukurannya mungkin ga nyampe ⅓ skatepark Athens, tapi susunan obstacle-nya banyak terinspirasi dari street skating. Favorit saya jelas wall to banks nya dan euro gap mini. Cek ombak tipis-tipis satu dua trik masih bisa landing juga.

B/S Flip pelatnas Olympic 2020


Sejarah skatepark di USA dan Community Center

Gara-gara kunjungan ke dua skatepark diatas, pulangnya saya manyun di depan laptop. Sambil nulis liputan ini, saya cari tahu mengenai perkembangan skatepark di USA. Satu fakta yang menarik adalah skatepark berkembang lumayan lambat pada tahun 70-an. Urusannya karena asuransi, jadi dulunya orang dimari kalau main ke skatepark harus bayar. Nah tiketnya harus include asuransi, kayak kalau di Indonesia naik wahana atau nonton pertandingan bola dapat asuransi dari PMI. Ternyata ini memberatkan para pengusaha skatepark. Jadinya tutup, bangkrut.

Gloutser street course


Si skateboarder coba cari main ke street course, lompat stairs, grind handrail, slide di curbs dan banyak trik lainnya yang biasa kita lihat sekarang ini. Diproses ini street skating lebih berkembang. Namun, mudah ditebak problem lain jadi muncul, banyak komplain dan bangunan-bangunan sekitar jadi bocel, satpam pening pemerintah pun ikut pusing. Maka mulailah dibangunkan fasilitas-fasilitas umum, dengan catatan main gratis tapi resiko tanggung sendiri.

Andai saja di balai desa kita lapangan voli adalah skatepark

Bicara mengenai Community Center dimana letak kedua skatepark ini berada, saya seperti semacam melihat satu kesamaan. Skatepark disini sudah menjadi kebutuhan serius untuk sebuah pembangunan kota. Skatepark menjadi solusi dan tempat penyaluran bakat dan aktivitas para muda-mudi pembocel plesteran. Ibaratnya, community center ini kaya balai desa mungkin ya, bukan kaya alun-alun. Konsep balai desa yang mana disitu selalu ada lapangan voli dan lapangan bola. Kalau di Amerika, ternyata tips pertama kali cari skatepark ya di community center.



Sekian.
Juni, 2019 Athens, Ohio.

Zul





---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NEXT EPISODE: “Rob Dyrdek Skateplaza”





About penulis: 


Zul mulai mengenal skateboard saat ia bolos dari bangku SMP ke persewaan PS di belakang sekolahnya. Disitu ia mulai keranjingan bermain Tony Hawk Pro Skater, trik Cannon Ball 720 adalah andalannya. Dilain kesempatan saat ia bolos, salah satu temannya baru saja membeli papan skateboard dari sebuah toko buku, maklum jaman dulu belum ada yang namanya skateshop. Disitu ia belajar ollie dan belum bisa berhenti bermain hingga sekarang. Saat ini untuk sementara waktu ia tinggal di kota Athens, Ohio, Amerika Serikat. Sambil belajar dan berkarya di bidang media dokumenter, setiap weekend ia sangat menikmati berkeliling sekitar dan menuliskan pengalamannya mewujudkan impian mengunjungi skate spot legendaris di sekitar USA. Untuk update lainnya bisa di follow ig nya disini @zoulord











Post a Comment

Copyright © WNDR. live your life likescurving